Sabtu, 22 Agustus 2009


PINTU 1 MASJIDIL HARAM PADA SUATU SORE
.
Sebagian jamaah hendak menuju tempat pengambilan air zam-zam, di samping kiri pintu 1. Hampir setiap waktu, tempat itu enggak pernah sepi dari jamaah yang "nadong" air zam-zam.

Pada suatu sore saya mengabadikan suasana lingkungan dalam Masjidil Haram. Agak lenggang karena waktu sholat masih lama. Namun jamaah yang tengah berthawaf enggak pernah sepi.


Saya berada kira-kira 30 meter dari bangunan Ka'bah. Lantai masjid dengan lantai di seputar bangunan Ka'bah lebih tinggi beberapa meter, sehingga foto yang nampak, saya ambil dari lantai masjid


Senja, abis sholat magrib di depan pintu 1 menunggu datangnya sholat Isya'. Beberapa jamaah enggak dapat tempat dalam masjid, rela sholat di luaran. Enggak pa pa yang penting happy lah



Foto ini kalau enggak salah saya ambil pada pagi hari di paddang Arofah. Jamaah bersantai meninggalkan tenda masing-masing menunggu hari " H " yang merupakan keabsahan ibadah haji


Ini di Jabal Rahmah, jalannya terjal sekali. Beberapa jamaah yang pengen punya anak atau mantu atau cucu banyak yang berdo'a di sini. Di tugu nya sendiri banyak kertas dan foto-foto. Entah apa maksudnya banyak foto kok ditaruh di situ. Jabal Rahmah adalah tempat pertemuan Nabi Adam Dan Ibu Siti Hawwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TIP : NIAT ZIARAH KE MASJID NABAWI

Assalamu'alaikum wr wb

Awal mulanya niatkanlah ziarah ke masjid Nabawi, sebab saya membaca ada sebuah hadist yang mengatakan bahwa niatkan berziarah hanya 3 tempat, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa.

Di bawah kubah Hijau adalah makam Rasulullah, yang jika dari pintu nomor satu, lurus terus ke kiri. Sedangkan batas Raudah--taman surga-- berada diantara 4 tiang dengan warna yang berbeda dengan tiang lainnya.

Sesampai di Raudah, mari kita ikuti apa yang pernah dilakukan sahabat Ibnu Umar. Ibnu Umar, jika masuk Raudah, sholat 2 rekaat, berdo'a kemudian segera meninggalkan Raudah.

Sesampainya di makam Nabi, beliau mengucapkan salam pada Nabi, Abu Bakar Dan Umar bin Khattab. Kemudian beliau berlalu.

Sebagaimana diketahui Ibnu Umar meniru Nabi sampai ha-hal kecil seperti ketika Nabi hendak menunaikan ibadah haji, beliau pernah berhennti sebentar di bawah pohon di suatu tempat, maka Ibnu Umar pun menirunya.

Karena Raudah tempatnya sangat terbatas, maka alangkah mulianya jika kita tidak berlama-lama di situ. Cukup seperti yang dilakukan Ibnu Umar.